Hasan Basri
Blog entry by Hasan Basri
Kadang hidup berjalan terlalu cepat sampai kita nggak sadar ada jarak yang pelan-pelan tercipta antara kita dan orang yang kita sayangi. Kita sibuk mengejar sesuatu di luar rumah, padahal rumah sedang diam-diam kehilangan kita. Ibu masih bangun dini hari hanya untuk memastikan kita makan. Ayah masih memikirkan masa depan kita tanpa pernah mengeluh. Adik menunggu kita pulang hanya untuk cerita hal kecil yang menurutnya penting. Tapi kita terlalu lelah… atau mungkin terlalu lupa.
Lalu Desember datang. Dengan udara dingin, lampu kota, dan keheningan yang terasa lain. Ada rasa sepi yang pelan-pelan mengetuk hati. Kita mendadak kangen rumah. Kangen suara yang dulu kita anggap berisik. Kangen pelukan yang sering kita abaikan. Kangen meja makan yang dulu kita pikir biasa saja. Tiba-tiba kita sadar: kita merindukan keluarga.
Itu sebabnya liburan akhir tahun bukan sekadar perjalanan. Ini semacam panggilan pulang. Semacam kesempatan kedua untuk memperbaiki yang perlahan memudar. Bukan karena salah siapa-siapa, tapi karena hidup kadang memaksa kita tumbuh terlalu cepat.
Pergi berlibur bersama keluarga bukan cuma tentang tempatnya. Bukan tentang budget atau destinasi. Yang kita kejar adalah momen yang nggak bisa diulang. Saat ibu tersenyum bangga karena akhirnya kita punya waktu untuk duduk lama di sampingnya. Saat ayah bercerita panjang lagi seperti dulu sebelum kita sibuk. Saat adik memeluk kita dengan cara polos yang seakan bilang, “aku masih sayang kamu, Kak.”
Entah itu pergi ke pantai, naik gunung, city-tour ke kota baru, staycation di hotel sederhana, atau bahkan perjalanan religi yang menyentuh hati… yang penting bukan sejauh apa langkahnya, tapi sedekat apa kita satu sama lain selama perjalanan itu.
Di tengah perjalanan akhir tahun itulah sering muncul percakapan yang nggak pernah sempat kita bahas selama ini. Tentang masa depan. Tentang ketakutan. Tentang rasa bangga. Tentang harapan. Kita lupa bahwa keluarga sebenarnya bukan cuma tempat pulang… tapi tempat kita dibentuk menjadi diri kita yang sekarang.
Kalau kamu ingin bikin perjalanan akhir tahun kali ini lebih berarti, kamu bisa mulai cari inspirasi destinasi, konsep liburan, dan itinerary yang cocok dengan keluargamu lewat referensi liburan desember bersama keluarga biar momen itu jadi bukan sekadar rencana, tapi kenangan seumur hidup.
Karena mungkin… beberapa tahun ke depan kita akan merindukan momen sederhana yang hari ini kita punya. Ibu belum tentu kuat berjalan sejauh sekarang. Ayah belum tentu setegar sekarang. Adik belum tentu sekecil sekarang. Kita belum tentu selama ini punya kesempatan kedua untuk mengulang momen yang terlewat.
Desember mengingatkan kita bahwa waktu bukan sesuatu yang bisa disimpan. Waktu hanya bisa dijalani. Dan kebersamaan hanya bisa abadi kalau dijaga lewat kenangan.
Jadi sebelum tahun berganti… mari berhenti sebentar. Mari pulang sebentar. Mari hadir sepenuhnya untuk mereka yang tidak pernah berhenti mencintai kita bahkan saat kita jauh.
