Blog entry by Hasan Basri

Anyone in the world

Ada sesuatu yang istimewa di penghujung tahun. Suasananya tenang, penuh cahaya, dan mengundang kita untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk rutinitas. Di tengah kesibukan dunia yang tidak pernah berhenti, akhir tahun seperti napas panjang yang mengingatkan kita: waktu terus berjalan, tapi makna hidup tidak boleh hilang.

Setiap orang punya caranya sendiri dalam menghabiskan akhir tahun. Ada yang memilih bepergian, ada yang menikmati waktu bersama keluarga, ada pula yang menjadikannya momen untuk mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى. Apa pun bentuknya, satu hal pasti: akhir tahun adalah waktu terbaik untuk merefleksikan perjalanan hidup.

Menengok ke Belakang: Belajar dari Perjalanan

Tidak terasa, satu tahun sudah berlalu. Banyak hal yang telah kita lalui—kebahagiaan, perjuangan, bahkan kegagalan. Semua itu adalah bagian dari proses yang membentuk siapa kita hari ini.

Cobalah duduk tenang dan ingat kembali perjalananmu tahun ini. Siapa yang paling sering mendukungmu? Apa yang paling kamu syukuri? Dan pelajaran apa yang kamu dapat dari setiap cobaan? Refleksi seperti ini membantu kita memahami bahwa hidup bukan hanya tentang hasil, tapi tentang pertumbuhan di setiap langkah.

Terkadang, kita terlalu sibuk mengejar sesuatu sampai lupa bersyukur atas apa yang sudah ada. Akhir tahun mengingatkan kita untuk kembali “hadir” dalam hidup—menyadari bahwa setiap napas, setiap senyum keluarga, setiap peluang kecil adalah karunia yang tidak boleh diabaikan.

Waktu untuk Keluarga dan Kebersamaan

Kesibukan sering membuat kita jauh dari orang terdekat. Maka di akhir tahun, sebelum sibuk menulis resolusi baru, cobalah mendekat kepada keluarga. Luangkan waktu tanpa distraksi gadget, tanpa urusan pekerjaan. Duduk bersama, bercerita, tertawa, dan mengenang hal-hal sederhana yang dulu mungkin terlewatkan.

Liburan akhir tahun bukan harus mewah atau jauh. Kadang, cukup dengan makan malam di rumah, menonton film bersama, atau mengunjungi orang tua di kampung. Kebersamaan seperti itu justru memberi kedekatan emosional yang sulit tergantikan.

Dalam suasana hangat itu, kamu juga bisa mengajak keluarga untuk saling terbuka: apa yang dirasakan tahun ini, apa yang ingin diperbaiki, dan apa doa yang sama-sama ingin diwujudkan di tahun berikutnya.

Liburan yang Penuh Makna

Sebagian orang menjadikan akhir tahun sebagai momen liburan yang menenangkan jiwa, bukan hanya menyenangkan mata. Ada yang memilih ke alam, ada yang menghabiskan waktu untuk menulis jurnal hidup, dan ada pula yang memanfaatkan waktu ini untuk perjalanan spiritual, seperti umroh Desember.

Perjalanan rohani seperti ini bukan sekadar keluar dari rutinitas, tapi benar-benar menata ulang hati. Di Tanah Suci, seseorang akan menemukan kedamaian yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Setiap doa di hadapan Ka'bah terasa seperti percakapan paling jujur dengan Sang Pencipta.

Mereka yang berangkat bersama keluarga sering mengaku bahwa ibadah seperti itu justru membuat mereka lebih dekat satu sama lain. Tidak hanya secara fisik, tapi juga secara batin. Momen berdoa bersama, menangis bersama, dan bersyukur bersama menciptakan ikatan yang jauh lebih kuat dibanding sekadar liburan biasa.

Mengisi Akhir Tahun dengan Hal Bermanfaat

Bagi yang tidak bepergian, akhir tahun tetap bisa menjadi waktu yang produktif dan bermakna. Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan untuk menutup tahun dengan kebaikan.

Kamu bisa ikut bakti sosial, bersih-bersih lingkungan, mendatangi panti asuhan, atau berbagi makanan kepada yang membutuhkan. Bisa juga dengan menulis surat untuk diri sendiri — berisi ucapan terima kasih atas segala perjuangan, dan janji untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Kegiatan seperti ini bukan hanya membuat hati lebih tenang, tapi juga memberi makna mendalam tentang rasa syukur dan empati.

Optimis Menatap Tahun Baru

Setelah semua refleksi dan kegiatan bermanfaat itu, kini saatnya menatap tahun baru dengan hati yang lebih ringan. Tidak perlu membebani diri dengan daftar resolusi panjang, cukup satu tekad sederhana: menjadi lebih baik dari kemarin.

Tahun baru adalah kesempatan untuk memperbaiki arah, memperkuat niat, dan kembali fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Mulailah dari hal kecil — lebih rajin beribadah, lebih sering mendengar keluarga, lebih banyak bersyukur.

Karena kebahagiaan sejati bukan datang dari perubahan besar dalam semalam, melainkan dari kebiasaan kecil yang dilakukan dengan hati.

Penutup

Menutup tahun dengan refleksi bukan sekadar rutinitas tahunan. Ini tentang bagaimana kita menata hati sebelum melangkah lagi. Saat kita mengingat masa lalu dengan syukur, menjalani hari ini dengan kesadaran, dan menatap masa depan dengan harapan — di situlah makna hidup yang sebenarnya.

Bersama keluarga, setiap momen akhir tahun bisa menjadi titik balik yang indah. Baik melalui kebersamaan di rumah, perjalanan spiritual seperti umroh Desember, atau kegiatan sosial yang membawa manfaat, semuanya punya satu tujuan: mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى dan memperbaiki diri menuju tahun yang lebih baik.

Semoga pergantian tahun kali ini bukan hanya pergantian waktu, tapi juga pembaruan jiwa.