Запись блога пользователя «Hasan Basri»

Hasan Basri
от Hasan Basri - понедельник, 20 октября 2025, 13:21
для всего мира

Aku masih ingat hari itu. Hujan turun pelan di luar jendela, dan aku duduk menatap layar laptop yang menampilkan situs pusat umroh.
Foto Ka’bah di sana seolah berbicara padaku. Entah kenapa, dada ini bergetar, seperti ada sesuatu yang memanggil dari kejauhan.

Sudah lama aku ingin berangkat Umroh, tapi selalu tertunda: kadang karena pekerjaan, kadang karena alasan biaya. Tapi sore itu, rasanya berbeda.
Ada suara lembut dalam hati yang berkata, “Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”

Aku mulai membuka tabungan kecil. Setiap kali gajian, aku sisihkan sedikit — bukan jumlah besar, tapi cukup untuk membuatku merasa sedang melangkah menuju sesuatu yang suci.
Kadang terasa berat, tapi setiap kali ingat niatnya, aku jadi ringan lagi.

Malam-malam sebelum tidur, aku sering baca kisah jamaah dari Pusat Umroh. Ada yang berangkat setelah menabung bertahun-tahun, ada yang Allah سبحانه وتعالى mudahkan rezekinya tiba-tiba.
Dari situ aku belajar: keberangkatan ke Tanah Suci bukan tentang siapa yang kaya, tapi siapa yang yakin.

Setelah setahun menabung, akhirnya aku mendaftar untuk Umroh Plus Dubai.
Malam sebelum keberangkatan, aku nggak bisa tidur. Campur aduk rasanya — haru, takut, bahagia, semuanya jadi satu.

Ketika pesawat mendarat di Jeddah, air mataku langsung mengalir.
Suara talbiyah bergema di pesawat:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, untuk berumroh.”

Setiap langkah menuju Masjidil Haram terasa seperti kembali ke rumah setelah lama tersesat.
Begitu mataku melihat Ka’bah untuk pertama kalinya, tubuhku gemetar.
Doa-doa yang dulu hanya kuucap dalam diam, kini terasa hidup di depan mata.

Dari Haramain ke Langit Dubai

Setelah menyelesaikan ibadah Umroh, rombongan kami melanjutkan perjalanan ke umroh plus dubai — perpaduan spiritual dan modernitas yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Di Dubai, langitnya biru jernih, bangunannya menjulang tinggi, tapi adzan tetap berkumandang dengan indah.
Kami mengunjungi Masjid Jumeirah yang menakjubkan, berjalan di sepanjang Dubai Creek, dan menikmati sunset di padang pasir.

Tapi di tengah gemerlap kota ini, aku justru menemukan ketenangan yang sama seperti di Masjidil Haram.
Aku sadar, ternyata cahaya iman bisa bersinar di mana pun — bahkan di tengah gedung kaca setinggi langit.

Makna Baru Tentang “Kemewahan”

Sebelum perjalanan ini, aku pikir kemewahan adalah tinggal di hotel bintang lima, naik mobil eksklusif, atau belanja di mal megah.
Tapi Umroh Plus Dubai mengubah definisiku.

Kemewahan sejati adalah bisa bersujud tanpa terburu-buru.
Bisa menangis di depan Ka’bah tanpa malu.
Bisa melihat dunia — dari Makkah hingga Dubai — sambil tetap merasa dekat dengan Allah سبحانه وتعالى.

Dan aku bersyukur memilih Pusat Umroh.
Mereka bukan cuma profesional, tapi juga punya empati. Dari pengurusan visa, bimbingan manasik, hingga mendampingi jamaah di Tanah Suci — semuanya dilakukan dengan hati.

Ustaz pembimbingnya sabar, staffnya ramah, dan setiap jadwal disusun rapi.
Bahkan city tour di Dubai pun tetap diselipkan refleksi spiritual: bahwa kemajuan bukan berarti melupakan Tuhan.

Kenapa Pusat Umroh Layak Dipilih

🕌 Legal & Terpercaya:
Resmi terdaftar di Kemenag, dengan reputasi positif dari ratusan jamaah yang sudah berangkat.

✈️ Pelayanan Premium:
Hotel dekat Masjidil Haram, pesawat direct, dan transportasi modern di Dubai.

💳 Cicilan Syariah:
Program tabungan umroh fleksibel mulai Rp2 juta per bulan, tanpa bunga, diawasi prinsip syariah.

🤍 Pendamping Spiritual:
Ustaz berpengalaman mendampingi dari awal keberangkatan sampai kembali ke Tanah Air.


Bersama mereka, aku tidak hanya jadi penumpang, tapi seperti bagian dari keluarga besar yang sama-sama berjuang menjemput panggilan Allah سبحانه وتعالى.

Saat pulang ke Indonesia, aku merasa bukan lagi orang yang sama.
Aku lebih tenang, lebih sabar, dan lebih sadar betapa berharganya waktu dan doa.

Setiap kali adzan Maghrib terdengar, aku selalu teringat dua tempat:
Raudhah yang harum di Madinah, dan senja jingga di padang pasir Dubai.

Dua dunia yang berbeda, tapi punya makna yang sama — mengajarkan bahwa perjalanan spiritual tidak berakhir ketika pesawat mendarat, tapi terus hidup dalam keseharian.

Kini, setiap kali seseorang bertanya,
“Gimana rasanya Umroh Plus Dubai?”
Aku hanya tersenyum dan menjawab,
“Rasanya seperti menemukan diri sendiri, di antara doa dan langit luas.”

Kalau kamu membaca ini dan merasa hatimu bergetar, mungkin itu tanda.
Mungkin ini saatnya kamu menyiapkan langkah pertama menuju rumah Allah سبحانه وتعالى.

Kunjungi Pusat Umroh, lihat paket dan promo Umroh Plus Dubai, dan biarkan mereka membimbingmu dari niat hingga ke depan Ka’bah.

Karena perjalanan ini bukan hanya soal jarak dan biaya, tapi tentang keberanian untuk menjawab panggilan cinta dari Tuhan.
Dan siapa tahu… tahun depan, kamu juga akan menatap senja indah umroh plus dubai sambil berbisik pelan,
"Ya Allah, terima kasih sudah memanggilku pulang." 🤍